Ekonomi Indonesia Oktober 2025: Tetap Stabil dan Optimistis di Tengah Ketidakpastian Global

Perekonomian Indonesia terus menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah tekanan global. Pemerintah dan lembaga keuangan menilai fundamental ekonomi nasional masih solid, ditopang oleh konsumsi masyarakat, perdagangan, serta investasi yang terus meningkat menjelang akhir tahun.

Pertumbuhan ekonomi hingga Triwulan II 2025 tercatat 5,12% (year-on-year), melampaui ekspektasi pasar. Pemerintah optimistis tren positif ini berlanjut hingga akhir tahun dengan proyeksi pertumbuhan di kisaran 5,5%–5,67%. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, stabilnya konsumsi rumah tangga dan meningkatnya belanja pemerintah menjadi motor utama ekonomi nasional.

Lembaga internasional pun menunjukkan optimisme serupa. IMF memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 4,9%, sementara Bank Dunia memproyeksikan 4,8% menjadi salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.

Aktivitas industri manufaktur tetap ekspansif dengan PMI yang berada di atas 50, menandakan peningkatan produksi. Surplus neraca perdagangan pun berlanjut berkat ekspor komoditas hasil hilirisasi seperti nikel dan CPO. Pemerintah menegaskan komitmen mempercepat hilirisasi untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan nilai tambah di dalam negeri.

Dari sisi moneter, Bank Indonesia menjaga stabilitas Rupiah yang ditutup di level Rp16.540 per Dolar AS pada pertengahan Oktober, dengan arus modal asing masuk (net inflow) sebesar Rp6,4 triliun. Gubernur BI menegaskan bahwa stabilitas ini merupakan hasil koordinasi erat antara kebijakan fiskal dan moneter.

Kinerja fiskal juga terkendali. Hingga akhir September 2025, defisit APBN tercatat 1,56% dari PDB, dengan primary balance masih surplus. Pemerintah terus mendorong belanja produktif, dukungan UMKM, dan program hijau untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

Meski demikian, sejumlah tantangan masih perlu diwaspadai, seperti ketidakpastian global, fluktuasi harga energi, dan daya saing investasi. Pemerintah berkomitmen menjaga inflasi agar tetap di kisaran 2,5% ± 1%, sembari memperkuat daya beli masyarakat.

Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia pada Oktober 2025 tetap berada di jalur yang tepat. Dengan stabilitas makro yang terjaga, dorongan investasi, dan penguatan sektor industri, Indonesia semakin kokoh menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Scroll to Top